Wednesday, February 04, 2009
Between Study, Career and Life.
Now, in 2009 with a Master of Business Administration degree and financial crisis everywhere, surely "where am I heading to?" become a serious question. The choice of study in business school came to my thought in 2004 and it took me about 3 years to realize it and another 2 years to accomplish it. After having the MBA degree, there will be more opportunities and challenges come along the way. It is just a matter of fit and proper choice of career then, and the rest is just working for your life and career.
Life is very important to me. I only live once and how I live my life is something that I will remember for the rest of my life. Well, I should find a career track that support"work-life balance" then. What do you mean by "work-life"?Probably, some of you asked that? Well, it simply means that you can still fulfill your personal life with joy and at the same time earn a successful career. Nothing to be sacrificed upon getting the other's supremacy.
How about you? Do you want to have "work-life balance" in your career as well?
I bet you do. The difference is only from how you interpret the balance.
So, make your choices and fulfill them. Good luck!
Tuesday, February 03, 2009
Melbourne Business School
Melbourne Business School (MBS) is a subsidiary of the University of Melbourne. Part of the stake also owned by the school alumni and business community. Each year, international students registered to MBS and made up more than a half of the student body. The diversity really makes MBS as an internationally reputable business school.
By having more than half as international student, campus offered variety of activities and clubs that we can participate with. I am actively engage in some of the clubs and chosen as the secretary of Resource Interest Group (RIG) and member of Entrepreneur club. Other than that, I also join cultural clubs such as :
- ASEAN club, consist of mainly south-east Asian student with activities like Chinese New year celebration, International food festival, karaoke, learn mahjong etc..
- Indian Culture (InCult). Hmm, it was definitely Bollywood movies and spicy taste Indian cuisine.
- Latin Networking Group. With the purpose of learning Salsa lesson, I joined this group and the result is now I have confidence enough to dance salsa :)
Before I started the academic term, I had three weeks of pre-term class consists of career workshop and world of management (WOM).
The career workshop provided tools to prepare the student in their future career such as find out our career desire, tailor the resume and cover letter, hone interview skill, and learn how to dress up professionally.
The WOM classes aimed to lay down the fundamental thought of leadership and management before we step further into core class. In WOM, we learnt personal management, managing diversity, working in groups and, the most interesting course, managing stress.
Study term was quite challenging. Having few years in career and leaving classroom, I should re-adjust with the fast academic pace. In classroom, students are in race to ask many questions to the lecturer and classroom atmosphere is really stimulating. Some professors put class interaction in class as subject grade, which impulse all students to contribute more in class. I have to study core courses that I have never learnt before such as accounting, finance, and marketing. For some students, these subjects could be dreadful because they have to cope up fast and get inline with the course requirement.
Student should engage with his syndicate group to discuss group assignments. Syndicate assignment is really challenging especially when concerns with different personal characteristic.
Each person in my syndicate has different background: IT, insurance, accountant, banking, consumer goods, army and none of us have the same nationality. We used to interact with different sets of situation during our career and thus may reflect to our personal characters. Sometimes we spent so many times to argue and debate until consolidate and reach conclusion. Syndicate group is a perfect learning experience and good tools to understand people behavior and working with that.
I like being a student because I can learn new things and apply them in particular case without distressing the result will be. Unlike in real business life when you have to face consequences of having improper decisions. This is something that I learn while time goes. I believe when I finish study in MBS, I will ready to apply my knowledge.
1.5 years in Melbourne
It has been 18 months since my first arrival in Melbourne. It was late winter in Melbourne, when I arrived in mid August 2007. Eleven degrees breeze and fog mist surrounded that morning and the new journey began.
My one-and-a-half years experiences in Melbourne filled with many things. Most are joyful, sometimes ups or downs, and definitely all of them unforgettable moments.
The most important thing that I have in Melbourne is friendship, everlasting one. My biggest thanks to Patricia,Vonny, Edison, Mbak Shinta, Mas Agus and Zaki and all my friends here for sharing so many things with me in Melbourne. Thanks for sharing nice moments in Melbourne!
Saturday, January 31, 2009
Melbourne lumpuh karena kepanasan

Dengan kondisi seperti ini, pemerintahan negara bagian (State Premier) sudah memberikan peringatan akan adanya heat wave yang dapat memicu hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karenanya semenjak jauh-jauh hari, sudah diumumkan bahwa warga dilarang untuk melakukan hal-hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran, seperti BBQ di tempat terbuka.
Di beberapa daerah, kebakaran hutan tetap terjadi dan merembet ke fasilitas saluran listrik yang mengakibatkan kelumpuhan sistem pasokan listrik ke pusat kota dan kerusakan jaringan kendali transportasi dalam hari-hari tersebut. Ada beberapa kejadian yang patut untuk dicatat disini, bahwa untuk kota yang disebut sebagai The Most Liveable City in the world, ternyata dalam menghadapi kejadian perubahan cuaca ini saja, pemerintahan sudah kewalahan mengatasi hal-ha berikut:
Kebakaran
Akibat tekanan panas dan heat wave, terjadi kebakaran di beberapa daerah di wilayah state Victoria. Susah payah John Brumby (State Premier) meninjau ke lokasi dan melihat potensi kerugian karena kabakaran. Semoga tidak ada koala-koala yang jadi korban ya..
Kereta tidak dapat beroperasi
Dari sekitar 2000 jadwal kereta yang ada, 730 jadwal harus dibatalkan dikarenakan sistem transportasi mengalami kegagalan total dan mayoritas jalur kereta yang menghubungkan Pusat kota/Central Business District dengan suburbs di sekitar menghentikan layanannya.
Operator kereta (Connex) menyatakan bahwa mereka harus menghentikan atau menunda layanan moda transportasi ini dikarenakan kerusakan pada armada kereta mereka. Sebagai wujud permintaan maaf, Connex membagi-bagikan es krim dan memberikan layanan gratis selama satu hari untuk para penumpang kereta, bis, dan tram. Layanan gratis ini bekerja sama dengan operator bis dan tram.

- rel dapat mengembang dan berpotensi bahaya saat dilalui
- sinar matahari yang terlalu terik dapat mengganggu pandangan masinis kereta untuk melihat jalur dan sinyal rambu-rambu
- cipratan api dapat terjadi antara logam rel dan karet pembatas jalur
- AC hanya dapat berfungsi normal saat suhu 35 derajat dan suhu ekstrim dapat menyebabkan disfungsi
Mati Lampu
Bisa dibayangkan jika harga listrik yang sangat tinggi tetapi warga masih tetap harus mengalami yang namanya mati listrik, tentunya warga sangat kesal dan meminta pertanggungjawaban dari operator (bahkan sampai ke tingkat pemimpin negara) untuk meningkatkan layanan agar tidak byar pet hanya gara-gara udara panas.
Sungguh ironi ternyata di negara maju masih juga mengalami hal yang sama dengan negara tetangga yang fasilitas pelayanan listriknya masih jauh tertinggal.
Bahkan Crown Casino yang dikenal sebagai ikon kota Melbourne pun terpaksa harus menerima kenyataan diputuskan aliran listrik. Wah, para penjudi itu pasti kesal sekali dan mencari-cari alasan agar dapat kompensasi kerugian :)
Korban jiwa
Yang sangat disayangkan adalah jatuhnya korban jiwa karena kepanasan. Bahkan, ambulans pun sangat sibuk melayani permintaan bantuan dari warga masyarakat.
Australian Open 2009
Ternyata panas juga membawa 'korban' bergugurannya beberapa pemain tenis dikarenakan tidak mampu menahan panas saat sedang bertanding. Salah satu contoh adalah pemenang AO tahun 2008, Novak Djokovic, terpaksa menyerah setelah panas yang menyengat membuat dirinya kehilangan kontrol dan konsentrasi saat sedang bertanding. Dia pun takluk oleh suhu 40 derajat di lapangan.
Lesson learned:
Apa yang dapat kita tangkap sebagai pelajaran dari peristiwa ini:
1. Wujud komitmen terhadap pelayanan publik sangat bagus terlihat dengan kesigapan dan cepat tanggap terhadap kegagalan yang terjadi. Mampukah kita contoh? Coba para pembaca yang bekerja di sektor publik tolong dibantu jawab?
2. Terlalu terlena dengan kenyamanan, sehingga lupa bahwa bahaya dan system faultiness dapat terjadi sewaktu-waktu. Saat itu terjadi, ternyata sistem tidak siap! Prepare the contingency plan earlier!
3. Jangan lupa kalo mother nature masih punya kuasa membolak-balik keadaan. Baru dikasih panas sedikit saja udah amburadul, apalagi kalo dikasih 100 derajat ;P
Thursday, January 15, 2009
Supir saya
Kita tidak mengenal Allah. Itu yang menyebabkan kita tidak menyambut
kedatangan-Nya. tidak di shalat fardhu, dan lebih tidak lagi di shalattahajjud.
Beruntunglah orang-orang yang tahu bahwa Allah itu selalu datang. Datang dengan
segala karunia-Nya, datang dengan segala pertolongan- Nya. Untuk kemudahan
berkendaraan, Allah karuniakan saya supir.
Saya tidak menganggap supir saya ini lebih rendah dari saya. Malah saya
seringkali membesarkan hatinya, bahwa kemana saya ceramah, maka dia dapet juga
pahala kebaikannya. Asal dia mau membaca basmallah dan berdoa agar amalan
ceramah saya, pun ia dapatkan. Namun, ketika saya tidak mendapati supir saya
tepat waktu, tidak kurang sayapun suka terbersit rasa kesal. "Bagaimana
sih? Udah tahu mau jalan, koqmalah ga ada?" begitu saya berpikir. Di satu
waktu, saya memberitahu supir saya, agar dia standby langsung didepan lobi satu
tempat, sebab sudah akan jalan lagi ke tempat yang lain. Dan saya sudah
wanti-wanti dengan sangat. Yang demikian itu, agar tidak jadi hambatan bagi
perjalanan saya. Tapi rupanya dia tidak mengindahkan. Begitusaya keluar, dia
tidak ada. Begitu saya telpon, katanya sedang ngantar saudara saya ke depan
jalan utama, mencari taksi. Saya marah, namun, bersabar rasanya lebih baik.
Karena saya tidak bisa menunggu lebih lama, saya bilang sama dia, saya naik
taksi saja juga dah. Dan dia saya suruh pulang. Ada suara bersalah di ujung
seberang HP sana. Namun saya tidak mau berlama-lama lagi. Saya tutup telponnya
dan saya segera mencari taxi. Sebelum taxi yang saya pesan, sampe, supir saya
sudah datang dan meminta maaf.
Sekarang saya sadar, bahwa selama ini sayapun sering mengecewakan Allah, Tuhan
saya yang sudah demikian baik kepada saya, kepada keluarga saya, kepada semua
manusia. Dan sekarang saya membiarkan Allah menunggu saya...Saya tidak dapat
membayangkan, andai yang mengucapkan kalimat: "Tunggu ya Pak!", adalah
supir saya. Ya, ketika saya perlu dia, dia lalu mengatakan itu. Lebih konyol
lagi kalo dia bilang, Pak, kalo ga sabar, silahkan saja naik taxi ya. Saya makan
dulu... (???!!!). Wuih, saya tidak dapat membayangkan, apa yang saya akan
lakukan terhadap supir saya itu. Lebih lagi saya tidak mampu membayangkan jika
saya lah yang menjadi supir buat majikan saya. Saya harus selalu standby buat
majikan saya. Lalu kenapa kita tidak pernah siap siaga untuk Allah, Tuhan kita?
Disebut siap siaga bila kita selalu stel panca indera kita. Kita, menjadi
weker, atau alarm, untuk diri kita sendiri. Selalu waspada setiap waktu shalat
datang. Syukur-syukur bila kita mau menjaga wudhu kita. Jadi, gaperlu mengantri
ketika saat shalat datang. Makin cepat kita datang kepada Allah, rasanya hidup
kita akan didahulukan ketimbang orang-orang yang selalu telat datangnya. Makin
kita bergegas menuju Allah, menyambut Allah, doa-doakita pun akan semakin cepat
dikabul, masalah-masalah kalau datang cepatselesainya, hajat kalau ada bisa
Allah segerakan pencapaiannya. Tapi apa boleh buat.
Selama ini kita menyadari bahwa sama yang namanya shalat, kita jarang
mementingkannya. Romantisme Bertauhid Allah, Yang Maha Perkasa, selalu
mendatangi kita. Disambut tidak disambut,dilayani tidak dilayani, dengan
Kasih Sayang-Nya, DIA selalu hadir dikehidupan kita. Lantaran tidak mengenal-Nya, kita
lalu menjadi manusia-manusia yang kehilangan momen berharga bertemu dengan
Pemilik Dunia ini. Subhaanallaah.
Masih seputar supir saya, alangkah manisnya bila kemudian ketika saya keluar
dari satu tempat, dia sudah standby dengan mobil yang AC nya sudah dingin
menyebar ke seluruh kabin mobil. Lebih lega lagi saya kalau kemudian mobil itu
bersih luar dalem dan wangi. Tambah bangga saya, kalau kemudian ia turun dari
mobilnya, lalu dengan sopannya membukakan pintu mobil untuk saya. Saya seperti
raja, he he he. Tapi ya, sehari-hari saya tidak demikian. Inikan cerita
"alangkah manisnya". Bukan yang sebenarnya. Tapi logika ini mau
dipakai untuk menunjukkan kesiapan kita dan kesopanan kita terhadap
Allah.Ternyata, jauh sekali dari yang semestinya.
Mestinya, jangan Allah yang menunggu kita. Tapi kita yang menyambut
kedatangan Allah. Kita sudah siap siaga sebelum datangnya waktu shalat. Kita sudah siap
siaga sebelum muadzdzin mengumandangkan azannya. Bagi yang mengingat masa-masa
pergi haji atau umrahnya, koq bisa ya kalo ditanah suci kita melangkahkan kaki
kita ke masjid, jauh sebelum azan? Bahkan ada yang tidak beranjak dari masjidil
haram atau masjidin nabawi, memilih untuk menunggu datangnya waktu shalat yang
lain. Coba diprogram hidup kita, dengan menyetel ulang jadwal ibadah kita. Mari
kita sambut Allah. Jangan biarkan lagi kita yang ditunggu Allah. Syukur-syukur
kita mau menyambut Allah dengan pakaian yang lebih bagus ketimbang kita menemui
manusia. Kalaupun tidak, siapkan wewangian khusus untuk menyambut Allah yang
kita pakai hanya ketika menghadap-Nya. Kita kemudian tegakkan shalat-shalat
sunnah. Kita datang sebelum waktu azan...Duh, indahnya...Saya kadang suka iseng
membayangkan, Allah turun dengan Malaikat-Malaikat Pengiring-Nya. Allah memasuki
masjid dengan Anggun-Nya, penuh Wibawa, penuh Pesona. Lalu saya menoleh ketika
Allah datang, lantaran saya sudah di dalammasjid duluan. Lalu Allah tersenyum
kepada saya dan saya katakan, saya sudahdi sini ya Allah. Saya sudah di
sini. Begitulah. Asli. Candaan iseng, bayangan iseng ini, senang sekali
saya bayangkan. Sehingga hati ini senang betul mengambil air wudhu untuk tajdiidul
wudhu (memperbaharui wudhu). Saya ingin Pencipta saya senang bahwa saya
betul-betul mengabdi pada-Nya. Saya belum mampu mengabdi banyak, ya dengan cara
beginilah dulu. Tampil di muka ketika shalat. Subhaanallaah.
Begitu pun ketika masa shalat tahajjud. Ketika saya terbangun, saya bayangkan
bahwa Allah yang membangunkan saya. DIA berada di samping saya,dan membangunkan
saya dengan penuh Kelembutan dan Kasih Sayang-Nya. MasyaAllah. Bertentangan
tentu memvisualkan hal-hal seperti ini. Tapi inilah saya. Romantisme
bertauhid dengan Allah menjadi sangat nyata buat saya.
Ketika saya pedengerkan keluhan saya, saya bercerita kepada yang melebihi
sahabat dekat saya. Saya perdengarkan keluhan-keluhan saya tentang
kejadian-kejadian hidup yang saya lewati, detail, pelan-pelan. Pakai bahasa
sehari-hari dengan tetap memperhatikan kesantunan, adab, kesopanan layaknya saya
bicara dengan Tuhan Pemilik Alam ini. Tapi ya itu, visualisasi bahwa saya sedang
bercengkrama dengan-Nya, saya usahakan betul, agar Allah hadir di hati saya.
Dalam suasana sentimentil, misalnya sedang marah, sedang kecewa, sedang sangat
senang, atau sedang sangat sedih, biasanya manusia sanggup bercengkerama dengan
Allah. Rahasianya barangkali karena hatinya dihadirkan untuk berdioalog dengan
Allah. Semoga kita bisa senantiasa menyambut Allah dan bermesra-mesraan
dengan-Nya. Kendalikan perasaan dengan memprogramnya. Sehingga kapanpun,
romantisme bertauhid bisa senantiasa kita rasakan. Kepada-Nya lah semua urusan
dikembalikan. Kita berdoa terus agar Allah berkenan memperkenalkan diri-Nya
kepada kita dan kita bisa mengenal-Nya.Amin.
"Positive minds brings you positive life"
Wednesday, April 23, 2008
Wonderful Life
Out to sea again
The sunshine fills my hair
And dreams hang in the air
Gulls in the sky
And in my blue eye
You know it feels unfair
There's magic everywhere
Look at me standing
Here on my own again
Up straight in the sunshine
No need to run and hide
It's a wonderful, wonderful life
No need to laugh and cry
It's a wonderful, wonderful life
Sun's in your eyes
The heat is in your hair
They seem to hate you
Because you are there
And I need a friend
Oh, I need a friend
To make me happy
Not stand here on my own
Look at me standing
Here on my own again
Up straight in the sunshine
No need to run and hide
It's a wonderful, wonderful life
No need to laugh and cry
It's a wonderful, wonderful life
No need to run and hide
It's a wonderful, wonderful life
No need to laugh and cry
It's a wonderful, wonderful life
I need a friend
Oh, I need a friend
To make me happy
Not stand here on my own
Here on my own
No need to run and hide
It's a wonderful, wonderful life
No need to laugh and cry
It's a wonderful, wonderful life
No need to run and hide
It's a wonderful, wonderful life
No need to laugh and cry
It's a wonderful, wonderful life
*by The Black/Tina Cousins
Saturday, February 09, 2008
The Prayer
I pray You'll be our eyes
And watch us where we go
And help us to be wise
In times when we don't know
Let this be our prayer
As we loose our way
Lead us to a place
Guide us with Your Grace
To a place where we'll be safe
La luce che to dai
I pray we'll find your light
Nel cuore restero
And hold it in our hearts
A ricordarchi che
When stars go out each night
L'eterna stella sei
Nella mia preghiera
Let this be our prayer
Quanta fede c'e
when shadows fill our day
Lead us to a place
Guide us with Your grace
Give us faith so we'll be safe
Sognamo un mondo senza piu violenza
Un mondo di giustizia e di speranza
Ognuno dia la mano al suo vicino
Simbolo di pace e di fraternita
La forza che ci dai
We ask that life be kind
E'il desiderio che
And watch us from above
Ognuno trovi amore
We hope each soul will find
Intorno e dentro a se
Another soul to love
Let this be our prayer
Let this be our prayer
Just like every child
Just like every child
Needs to find a place,
Guide us with your grace
Give us faith so we'll be safe
E la fede che
Hai acceso in noi
Sento che ci salver
Saturday, December 22, 2007
Tentang Ibu Kartini
Latar Keluarga
Kartini lahir dari keluarga ningrat Jawa. Ayahnya pada mulanya adalah wedana di Mayong, R.M.A.A. Sosroningrat namanya. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristrikan seorang bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan R.A. Woerjan, keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, ayah Kartini diangkat menjadi bupati Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowirokromo.
Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Kartini adalah keturunan keluarga yang cerdas. Kakeknya Pangeran Ario Tjondronegoro IV diangkat menjadi bupati pada usia 25 tahun.Kakaknya, Sosrokartono adalah seorang jenius dalam bidang bahasa. Dalam waktu singkat pendidikannya di Belanda, dia berhasil menguasai 26 bahasa, yaitu 17 bahasa Timur dan 9 bahasa Barat.
Belajar Islam
"Mengenai agamaku—Islam—Stella, aku harus menceritakan apa? Agama Islam melarang umatnya mendiskusikannya dengan umat agama lain. Lagi pula sebenarnya agamaku karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku kalau aku tidak mengerti, tidak boleh memahaminya? Al-Quran terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun. Di sini tidak ada orang yang mengerti bahasa Arab. Di sini orang diajar membaca Al-Quran tetapi tidak mengerti apa yang dibacanya. Kupikir, pekerjaan orang gilakah, orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibacanya itu. Sama saja halnya seperti engkau mengajarkan aku buku bahasa Inggris, aku harus hafal kata demi kata, tetapi tidak satu patah kata pun yang kau jelaskan kepadaku apa artinya. Tidak jadi orang sholeh pun tidak apa-apa, asalkan jadi orang yang baik hati, bukankah begitu Stella?" [Surat Kartini kepada Stella, 6 November 1899]
Dalam belajar Islam di waktu kecil, boleh jadi Kartini mempunyai pengalaman yang kurang menyenangkan. Ia pernah dimarahi guru ngajinya lantaran senantiasa menanyakan makna dari ayat-ayat Al-Quran yang dia baca. Kejadian itu memunculkan penolakan pada diri Kartini. "Dan waktu itu aku tidak mau lagi melakukan hal-hal yang tidak tahu apa perlunya dan apa manfaatnya. Aku tidak mau lagi membaca Al-Quran, belajar menghafal perumpamaan-perumpamaan dengan bahasa asing yang tidak aku mengerti artinya, dan jangan-jangan guru-guruku pun tidak mengerti artinya. Katakanlah kepadaku apa artinya, nanti aku akan mempelajari apa saja. Aku berdosa, kitab yang mulia itu terlalu suci sehingga kami tidak boleh mengerti apa artinya. [Surat Kartini kepada E.E. Abendanon, 15 Agustus 1902]
Setelah selesai acara pengajian Kartini mendesak pamannya agar bersedia menemaninya untuk menemui Kyai Sholeh Darat. Inilah dialog antara Kartini dan Kyai Sholeh Darat, yang ditulis oleh Nyonya Fadhila Sholeh, cucu Kyai Sholeh Darat :
"Kyai, perkenankanlah saya menanyakan sesuatu. Bagaimana hukumnya apabila seorang yang berilmu, namun menyembunyikan ilmunya?" Tertegun Kyai Sholeh Darat mendengar pertanyaan Kartini yang diajukan secara diplomatis itu.
"Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?". Kyai Sholeh Darat balik bertanya, sambil berpikir kalau saja apa yang dimaksud oleh pertanyaan Kartini pernah terlintas dalam pikirannya.
"Kyai, selama hidupku baru kali inilah aku sempat mengerti makna dan arti surat pertama, dan induk Al-Quran yang isinya begitu indah menggetarkan sanubariku. Maka bukan buatan rasa syukur hati aku kepada Allah, namun aku heran tak habis-habisnya, mengapa selama ini para ulama kita melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al-Quran dalam bahasa Jawa. Bukankah Al-Quran itu justru kitab pimpinan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?"
Setelah pertemuannya dengan Kartini, Kyai Sholeh Darat tergugah untuk menterjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa Jawa. Pada hari pernikahan Kartini, Kyai Sholeh Darat menghadiahkan kepadanya terjemahan Al-Quran (Faizhur Rohman Fit Tafsiril Quran), jilid pertama yang terdiri dari 13 juz. Mulai dari surat Al-Fatihah sampai dengan surat Ibrahim.
Mulailah Kartini mempelajari Islam dalam arti yang sesungguhnya. Tapi sayang tidak lama setelah itu Kyai Sholeh Darat meninggal dunia, sehingga Al-Quran tersebut belum selesai diterjemahkan seluruhnya ke dalam bahasa Jawa. Kalau saja Kartini sempat mempelajari keseluruhan ajaran Islam (Al-Quran) maka tidak mustahil ia akan menerapkan semaksimal mungkin semua hal yang dituntut Islam terhadap kemuslimahannya.
Dari Kegelapan kepada Cahaya
Kartini menemukan dalam surat Al-Baqarah ayat 257 bahwa ALLAH-lah yang telah membimbing orang-orang beriman dari gelap kepada cahaya (Minazh-Zhulumaati ilan Nuur). Rupanya, Kartini terkesan dengan kata-kata Minazh-Zhulumaati ilan Nuur yang berarti dari gelap kepada cahaya karena Kartini merasakan sendiri proses perubahan dirinya. Dalam surat-suratnya kemudian, Kartini banyak sekali mengulang-ulang kalimat "Dari Gelap Kepada Cahaya" ini. (Sayangnya, istilah "Dari Gelap Kepada Cahaya" yang dalam Bahasa Belanda adalah "Door Duisternis Tot Licht" menjadi kehilangan maknanya setelah diterjemahkan oleh Armijn Pane dengan istilah "Habis Gelap Terbitlah Terang").
Mr. Abendanon yang mengumpulkan surat-surat Kartini menjadikan kata-kata tersebut sebagai judul dari kumpulan surat Kartini. Tentu saja ia tidak menyadari bahwa kata-kata tersebut sebenarnya dipetik dari Al-Qur'an. Kata "Minazh-Zhulumaati ilan-Nuur". dalam bahasa Arab tersebut, tidak lain, merupakan inti dari dakwah Islam yang artinya: membawa manusia dari kegelapan (jahiliyyah atau kebodohan) ke tempat yang terang benderang (petunjuk, hidayah atau kebenaran).
Pendidikan untuk Wanita
Klimaksnya, hidayah itu membuatnya bisa merumuskan arti pentingnya pendidikan untuk wanita, bukan untuk menyaingi kaum laki-laki seperti yang diyakini oleh kebanyakan pejuang feminisme dan emansipasi, namun untuk lebih cakap menjalankan kewajibannya sebagai ibu. Kartini menulis: "Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. " [Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902].
Pikiran beliau ini mengalami perubahan bila dibandingkan dengan pada waktu fase sebelum hidayah, yang lebih mengedepankan keinginan akan bebas, merdeka, dan berdiri sendiri. Kartini menulis: "Jika saja masih anak-anak ketika kata-kata "Emansipasi" belum ada bunyinya, belum berarti lagi bagi pendengaran saya, karangan dan kitab-kitab tentang kebangunan kaum putri masih jauh dari angan-angan saja, tetapi dikala itu telah hidup di dalam hati sanubarai saya satu keinginan yang kian lama kian kuat, ialah keinginan akan bebas, merdeka, berdiri sendiri. " [Surat Kartini kepada Nona Zeehandelaar, 25 Mei 1899].
Merindukan Kebangkitan Islam
Pasca mempelajari Islam, terjadi perubahan sikap beliau terhadap Barat yang tadinya dianggap sebagai masyarakat yang paling baik dan dapat dijadikan contoh. Kartini menulis, "Sudah lewat masanya, tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang paling baik, tiada taranya. Maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik hal yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal-hal yang sama sekali tidak patut disebut sebagai peradaban?" [Surat Kartini kepada Ny. Abendanon, 27 Oktober 1902].
Dan yang lebih penting lagi, beliau menjadi sadar terhadap upaya kristenisasi secara terselubung yang dilakukan oleh teman-temannya. Kartini menulis, "Bagaimana pendapatmu tentang Zending, jika bermaksud berbuat baik kepada rakyat Jawa semata-mata atas dasar cinta kasih, bukan dalam rangka kristenisasi?… Bagi orang Islam, melepaskan keyakinan sendiri untuk memeluk agama lain, merupakan dosa yang sebesar-besarnya. Pendek kata, boleh melakukan Zending, tetapi jangan mengkristenkan orang. Mungkinkah itu dilakukan?" [Surat Kartini kepada E. E. Abendanon, 31 Januari 1903].
"Moga-moga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat umat agama lain memandang agama Islam patut disukai." [Surat Kartini kepada Ny. Van Kol, 21 Juli 1902]
Akhir hayat Kartini
Allah Subhanahu wa Ta`ala Maha Berkehendak dengan menggariskan hidup Kartini yang terbilang cukup pendek, 25 tahun, yaitu empat hari setelah melahirkan putranya, R. M. Soesalit. Lengkap sudah perjuangan Kartini dengan menjadi Ibu.Akhirnya pejuangan pendidikan itupun berpulang kepada Sang Pencipta.
ALLAH jua mentakdirkan hidup Kyai Sholeh Darat tidak cukup panjang untuk menuntaskan buku tafsir Al-Qur'an dalam bahasa Jawanya, sehingga informasi mengenai Al-Qur'an yang diterima oleh Ibu Kartini masih terbatas. "Manusia itu berusaha, Allah-lah yang menentukan. " [Surat Kartini kepada Ny. Ovink Soer, Oktober 1900].
Namun sebenarnya itu sudah cukup untuk memberikan gambaran bagaimana sebenarnya visi Kartini sebagai sosok muslimah, terutama pada masa-masa akhir hidupnya, yaitu fase selama dan pasca hidayah. Itu pun juga cukup bagi kita untuk bisa memahami mengapa beliau pada akhirnya merasa ikhlas menjadi isteri keempat Bupati Rembang, yang kemudian suaminya turut mendukung semua cita-cita perjuangannya dalam pendidikan terhadap kaum wanita, yaitu dengan mendirikan sekolah wanita di Kabupaten Rembang. Kartini menulis mengenai suaminya, "Akan lebih banyak lagi yang saya kerjakan untuk bangsa ini bila saya ada di samping seseorang laki-laki yang cakap, yang saya hormati, yang mencintai rakyat rendah sebagai saya juga. Lebih banyak, kata saya, daripada yang dapat kami usahakan sebagai perempuan yang berdiri sendiri. " [Habis Gelap Terbitlah Terang, hlm. 187].
Pesan Kartini
Kartini meninggalkan pesan kepada kaum wanita di dalam suratnya : "Pergilah. Laksanakan cita-citamu. Kerjalah untuk hari depan. Kerjalah untuk kebahagiaan beribu-ribu orang yang tertindas dibawah hukum yang tidak adil dan paham-paham yang palsu tentang mana yang baik dan mana yang buruk. Pergi. Pergilah. Berjuanglah dan menderitalah, tetapi bekerjalah untuk kepentingan yang abadi" [Surat Kartini kepada Ny. Van Kol, 21 Juli 1902]
Semoga pesan ini dapat dilaksanakan oleh semua wanita Indonesia, bukan untuk mengedepankan entitas gender semata akan tetapi demi majunya peradaban dan pemikiran, khususnya pendidikan bagi wanita dan Islam pada umumnya.
Dikumpulkan dari
http://fsrmy.net/utama/index
http://mtamim.wordpress.com
http://hasdiputra.blogspot.com
http://prabu.telkom.us/2007/05
Monday, December 17, 2007
Public Lectures
The second lecture was about Civil Society in Indonesia.
It was an interesting event held by Indonesian Society in Monash University.
Saturday, November 24, 2007
Thinking ahead on MBA?
- thinking to get a business degree?
- pursue study in Australia?
- dream of MBA life?
- shifting career?
- want to get information about Melbourne Business School?
and have no one to ask for above questions..
Don't hesitate to discuss with me by leaving your message in comment section and start to jump ahead for your better future..
Oshi
Tuesday, November 06, 2007
Melbourne Cup Day 2007

Today is a big day for Melburnian, because there is an important event held and people all over Melbourne come and enjoy their time. It is Melbourne Cup Day.
Melbourne Cup is a horse racing championship. According to Victorian Government, Melbourne cup first held in 1861 and successively become a part of Melbourne Culture. Melbourne cup day officially is public holiday, where all people are encourage to watch this event with their families.
Today's champion is number 6 , Efficient (10) 54.5kg.
Trainer: Graeme Rogerson. Jockey: Steve Arnold.
But it is not happen to my campus community, because we're still have class rolling and things that we can do is watch the race from the projector inside class !!
Monday, November 05, 2007

There will be a national event in Melbourne this week, where in this event is an opportunity we can advertise our richness of culture and also to attract people to invest their business in Indonesia.
For me, it is a perfect time to meet with other Indonesian, and of course to taste Indonesian food made by real Indonesian ..
Festival Indonesia
10 - 11 November 2007
10am - 8pm
Waterfront City Pavilion and Piazza
Docklands Drive, Melbourne Docklands
MEL REF 2E D4
Free shuttle bus from CBD-Docklands.
Bisa juga naik tram 48, tram 86, tram 70, atau city circle.
Website
Sunday, November 04, 2007
I love you !

How to say "I love you" in your language?
0. Bahasa Indonesia - Aku cinta padamu......
1. Afrikaans - Ek is lief vir jou
2. Albanian - Te dashoroj
3. Algerian - Kanbghik
4. Arabic, female to male - Ana behibak
5. Arabic, male to female - Ana Behibek
6. Armenian - Yar ounenal
7. Austrian - I hab di gean
8. Bangladeschi - Ami tomake valobashi
9. Bavarian - I mog di narrisch gern
10. Bengali - Aami tomaake bhaalo baashi
11. Bosnian - Volim te
12. Bulgarian - Obicham te
13. Burmese - Chit pa te
14. Cambodian - Bon sro lanh oon
15. Cantonese - Ngo ai ni
16. Corsican - Ti tengu cara
17. Croatian - Ja te volim
18. Czech - Miluji te
19. Danish - Jeg elsker dig
20. Dutch - Ik hou van je
21. Esperanto - Mi amas vin
22. Estonian - Mina armastan sind
23. Ethiopian - Afgreki
24. Farsi - Tora dost daram
25. Filipino - Mahal kita
26. Finnish - Minä rakastan sinua
27. French - Je t'aime
28. Gaelic - Tá mé i ngrá leat - pronounced "taa may ee ngraw lat"
29. German - Ich liebe dich
30. Greek - Eime eroteumos mazi sou
31. Hawaiian - Aloha wau ia oi
32. Hebrew, female to male - Ani ohevet otcha
33. Hebrew, male to female - Ani ohev otach
34. Hindi, female to male - Mai tumase pyar karati hun
35. Hindi, male to female - Mai tumase pyar karata hun
36. Hungarian - Szeretlek
37. Icelandic - Eg elska thig
38. Italian - Ti amo
39. Japanese - Kimi o ai shiteru
40. Korean - Dangsinul saranghee yo
41. Kurdish - Ez te hezdikhem
42. Laotian - Khoi huk chau
43. Latin - Te amo
44. Latvian - Es tevi milu
45. Lebanese - Bahibak
46. Macedonian - Te sakam
47. Malay - Saya cinta pada mu
48. Mandarin - Wo ai ni
49. Moroccan - Kanbhik
50. North American Native Indian, Apache - Sheth she~n zho~n - nazalized vowel sounds
51. North American Native Indian, Cheyenne - Ne mohotatse
52. North American Native Indian, Chickasaw - Chiholloli - first "i" is nasalized
53. North American Native Indian, Hopi - Nu' umi unangw'ta
54. North American Native Indian, Mohawk - Konoronhkwa
55. North American Native Indian, Navajo - Ayor anosh'ni
56. North American Native Indian, Sioux - Techihhila
57. North American Native Indian, Zuni - Tom ho' ichema
58. Norwegian - Jeg elsker deg
59. Pakistani - Mujhe tumse muhabbat hai
60. Persian - Tora dost daram
61. Pig Latin - Ie ovele ouye
62. Polish - Kocham cie
63. Portuguese - Eu te amo - pronounced "eiu chee amu"
64. Romanian - Te iubesc
65. Russian - Ya tyebya lyublyu
66. Samoan - Ou te alofa outou
67. Serbian - Ja vas volim
68. Spanish - Te amo
69. Swahili - Nakupenda
70. Swedish - Jag älskar dig
71. Swiss-German - Ch'ha di ga"rn
72. Syrian Bhebbek
73. Tahitian - Ua here au ia oe
74. Thai - Phom rak khun
75. Tunisian - Ha eh bakn
76. Turkish - Seni seviyorum
77. Ukranian - Ya tebe kokhayu
78. Urdu - Main tumse muhabbat karta hoon
79. Vietnamese - Toi yeu em
80. Vulcan - Wani ra yana ro aisha
81. Welsh - Rwy'n dy garu di
82. Yiddish - Ikh hob dikh lib
83. Yugoslavian - Ja te volim
84. Zulu - Mena tanda wena
85. Zuni - Tom ho' ichema
Saturday, November 03, 2007
Oshi Castle in Saitama, Japan

I am browsing over internet and read on Japan prefectures, suddenly jump up into one of the website that mention my name as a national heritage. It is Oshi castle.
Yes, it is true..but of course it isn't mine :)
Where : Honmaru, Gyoda-shi, Saitama
Admission fee : 200 yen
History :
Oshi castle or Oshi-jo was completed by Narita Akiyasu around 1479. The Narita family ruled over the area of Gyoda for about 100 years until the castle fell to forces loyal to Hideyoshi in his assault on the Kanto area. Oshi-jo was considered to be well designed in that it made use of the many marshes and swamplands in the surrounding area to its defense. These marshes proved to be valuable defenses in the initial attack by Ishida Mistunari.

Ishida Mistunari brought 23,000 troops to take control of Oshi-jo after having defeated Tatebayashi-jo just three days earlier. Compared to this legion of seasoned warriors, Oshi-jo had a complement of approximately 619 samurai and another 2,000 soldiers made up of local farmers and townspeople. With the help of the natural defenses provided by the area, these people amazingly held off Mitsunari's army and forced him to regroup and consider a different approach
Just as Mitsunari was defeated by the swamplands surrounding Oshi-jo and Gyoda, he devised a new plan to make use of nature himself. He put his samurai to work building walls and in 6 days they completed 28 kilometers of walls to divert the water of two local rivers into the town to flood the castle. This water assault began on July 6 and the heavy rains of the rainy season also aided in Mitsunari's efforts to flood the town. However, since the castle was built on a slightly higher elevation, it remained undamaged.
During this time, Narita Ujinaga, the master of Oshi-jo, had actually been fighting with the Hojo at Odawara while his younger brother Nagachika defended the castle. Once Odawara fell to Hideyoshi, Ujinaga sent word to Nagachika to surrender the castle. After the Tokugawa moved to Edo, Oshi-jo fell under the control of Ieyasu who placed his fourth son Tadayasu in charge.
This tenshu was actually reconstructed in the original Sannomaru.

Interesting isn't it, finding your name become one of the historical place's where people come to visit. Someday, I will come to Saitama and take my picture in front of Oshi Castle :)
picture1: main castle
picture2: bell tower
picture3: bridge
Source : Japan Tourist Organization, Japan Castle
Wednesday, October 31, 2007
Movie: Muslims in Australia

Synopsis:
Take a journey and discover how deep Muslim history runs in Australia.
Discover the earliest contact that dates back to the 1600s, their connection with the indigenous population and the rich contribution they made.
Meet People, visit places, learn about Islam and witness how knowledge turns stereotypes and misconceptions around.
The film covers the following topics:
- Level of knowledge on Islam and Muslims,
- Early Indonesian contact,
- The Afghan cameleers,
- First Mosques in Australia,
- Islam and Aboriginals,
- Muslims of Today,
- Islam and new Muslims,
- The Hijab issue,
- Halal economic impact,
- Uniting against Racism, and more…
OFFICIAL SCREENING details:
MELBOURNE:
7 PM SATURDAY
24 TH NOVEMBER
COPLAND LECTURE THEATRE
MELBOURNE UNIVERSITY MELWAYS: 43 G3
SYDNEY:
AL-AZHAR MOSQUE
172B BURWOOD ROAD BELMORE
8 PM* SUNDAY
25 TH NOVEMBER
GLOBAL ISLAMIC YOUTH CENTRE
265 GEORGE STREET LIVERPOOL
8 PM* TUESDAY
27 TH NOVEMBER
For further, please visit :
http://www.muslimsinaustralia.com/mina/
http://au.youtube.com/MUSLIMSinAUSTRALIA
Monday, October 29, 2007
Finally
The tests really knock me out in terms of everything.
At least I learn so many things about how to strategize my study here and tackle down the exam.
It is not just how you study, read all materials, answer the questions completely.
But, you should have STRONG CONCEPT for what lies behind all of them.
Otherwise, you will be completely lost when facing the questions.
One month from now I will have final exam, and I promise to myself that I will give full devotion from now to prepare for the final.
Banzai !!
Sunday, October 28, 2007
You can do it !
No matter how hard the problem you face
You always accomplish them
Even this one
It's just a small dirt
Lay down in your road
of success
You are yet to fail
Keep struggle !
Strive for the best !
We believe that you can do it !
Saturday, October 27, 2007
Time flies so fast
I even a bit surprise when last week I had my first mid term exam.
It means that 7 weeks of study conducted and half of them to go to finish the 1st term,...what a time!
And now, I'm sitting in my room preparing for next monday exam, Managerial Economics. Pheww..
I am taking my lunch and browsing around from one blog to another, and suddenly I jumped to my own blog and see how out-to-date with this last 2 months.
Let me wrap up things that flew away within these two months
1. Day 1 Melbourne Aug 13
2. My birthday, Aug 19 and Edison is the first one remembered. A birthday in loneliness, no special cake, celebration, only contemplation
3. Day 1 Melbourne Business School Aug 20 : Full time MBA orientation for a week and followed by Career Days
4. World of Management Aug 28 - Sept 6. The first subject for MBA Students
5. Beginning of term 1 Sept 10. At least 13 weeks will be spent to finish 5 subjects in this term.
The subjects are :
- Accounting for Manager,
- Data and Decision,
- Managerial Economics,
- Financial Management,
- Managing People for High Performance
Monday, October 08, 2007
Ramadhan almost ends
Wednesday, August 15, 2007
To Melbourne
Day-1
"Today I arrive at
Boarded at around 8 PM- 9 PM the night before , the plane departed to
Step outside from Tullamarine, at 11 AM, I saw happy and overwhelming faces waiting for me. They are Patricia Sonata and Zaki Mubarak. Two of my Ausaid friends. They are waiting for me for a half an hour before I complete custom and immigration checklists and ready to pick me up.
I will spent my first few weeks staying in one of Ausaid scholars residence, Mbak Shinta and Mas Agus, a kind and generous family that willing to share their room for me while I stay at Melbourne. Thanks Mbak, Mas!I know that first time will be hard time to adjust, I will miss so many things back in Indonesia, my Mom, my Miu pussy cat, Epong, friends, food,.... and hundred of lists. But, I have friends here, Patrice, Zaki, Edison, Ingrid, Mas Agus, Mbak Shinta, they all help me to pass on my first moments with no trouble. I owed you a lot Friends !
And, the journey begins..